. YAKUZA

Wednesday, 11 August 2010

YAKUZA

Yakuza atau bisa juga disebur Gokudo, memang benar-benar sebuah organisasi sindikat yang terorganisir. Kira-kira sama kayak mafia yang ada di Italia gitu lah. Sejarah panjang Yakuza dimulai kira-kira pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan shogun sebelumnya. Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.


Mereka disebut sebagai kabuki-mono atau samurai nyentrik urakan yang ke mana-mana hobinya suka nenteng-nenteng pedang. Kalo ngobrol satu sama lain, mereka suka pake bahasa slang dan kode rahasia. Terus biasanya mereka saling setia antara sesama ronin sehingga kelompok ini sulit dibasmi.

Kata yakuza sendiri, denger-denger sih katanya berasal dari kelakukan mereka yang suka judi. Jadi kan salah satu klan yakuza itu ada yang disebut bakuto (penjudi). Nah... kalo mereka main judi, mereka suka pake kartu Hanafuda, cara bermainnya mirip kayak permainan black jack. Tiga kartu dibagikan ke tiap orang, nanti angka terakhir lah yang menunjukkan siapa yang menang. Nah, dari sekian angka yang keluar, ada beberapa angka yang dianggap bikin sial, dan salah satunya adalah yang berjumlah 20. Sedangkan salah satu konfigurasi dari angka 20 ini adalah angka 8-9-3, yang dalam bahasa Jepang ini bisa berarti Ya-Ku-Za. Baru kemudian lahirlah nama Yakuza.



Persis kayak kelakuan gangster-gangster yang ada di Indonesia, para yakuza ini juga suka berbuat onar di Jepang. Dulu... banyak kota-kota kecil di Jepang membentuk machi-yokko (satuan tugas [satgas] desa). Satgas ini terdiri dari para pedagang, pegawai, dan orang biasa yang mau menyumbangkan tenaganya untuk menghadapi kaum kabuki-mono. Walaupun mereka kurang terlatih dan jumlahnya sedikit, tetapi ternyata para anggota machi-yokko ini sanggup menjaga daerah mereka dari serangan para kabuki mono.

Kalo kita suka nonton film-film yang menceritakan kehidupan yakuza, biasanya akan ada adegan potong jari kan? Itu juga konon sudah jadi tradisi mereka selain kebiasaan mentato badan. Dulunya, potong jari kelingking (yubitsume) itu cuma semacem simbolik aja, karena dengan kehilangan jari kelingking mereka akan sulit memegang pedang, tapi kemudian hal ini jadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.

Di masa kini, keanggotaan Yakuza diperkirakan telah menurun tajam, tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Tulang punggung bisnis ilegal mereka adalah pachinko, perdagangan ampethamine (termasuk ice dan ekstasi), prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.

Yakuza yang pada masa imperialisme Jepang jaman dulu hanya seorang penjahat kelas teri, maka sekarang seiring berjalannya waktu, mereka mulai merambah ke bisnis dunia. Berdasarkan perkiraan kasar dari sumber majalah Far Eastern Economic Review edisi 17 Januari 2002, Yakuza diperkirakan telah menanamkan uang hingga 50 milyar dolar dalam investasi saham dan perusahaan di Amerika Serikat. Bandingkan dengan cadangan devisa Indonesia yang 36 milyar dolar. Mereka sekarang nggak hanya meresahkan di bidang kriminalitas saja, tetapi juga ikut bertanggungjawab terhadap krisis keuangan yang dialami Jepang 10 tahun terakhir. Bahkan nggak cuma sampai di sana, arena politik pun mereka kuasai. Cukup banyak kasus suap yang terbongkar termasuk tender proyek umum yang bernilai trilyunan yen.

No comments:

Post a Comment

If you like my post and want to put my post, please write with "Credit or Source"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...