continue.. ^^
****************************************************************************
Aku masih terheran-heran melihat sesosok pemuda yang berdiri di dekat mobilku itu, dia bukan supir ku yang biasanya, tapi sepertinya wajah itu tidak asing lagi denganku, setelah ku ingat-ingat lagi ternyata dia adalah pemuda yang kemarin ku tolong saat hampir masuk penjara gara-gara kejadian itu. Aku langsung menghampirinya, pikiran-pikiran aneh mulai membayangiku dan aku jadi semakin bingung.
"ohayo gozaimasu yuri-sama" ujar pemuda itu padaku
"ohayo gozaimasu" sahut ku
"hmm, mulai sekarang saya adalah pengawal pribadi anda dan sekaligus menggantikan supir anda yang lama" tegas pemuda itu dengan wajah tanpa ekspresi
"e..eto, kamu itu yang kemarin hampir masuk penjara kan?" aku pun bertanya dengan terheran-heran
"ya betul, kemarin malam saya kerumah anda, tapi kata pelayan yang ada di rumah ini, anda sudah tidur"
"tapi, siapa yang menyuruhmu bekerja disini tanpa seizin ku?" tanyaku lagi pada nya
Belum sempat ia menjawab pertanyaanku, kemudian Yuto-kun datang dan mengatakan bahwa ialah yang sudah menerima pemuda itu untuk bekerja menjadi pengawal pribadiku, tadinya aku ingin sekali marah dengan Yuto-kun tapi karena ini juga demi kebaikanku, akupun tidak jadi marah dengannya. kalau tau pemuda itu ingin datang ke rumahku, aku tidak akan tidur cepat semalam. huh! aku jadi menggerutu sendiri.
"baiklah, mulai sekarang kau bekerja menjadi pengawalku" ujarku memecah keheningan di depan rumah
"aah, arigatou ne Yuri-sama, boku wa Kei desu, 24 sai desu, yoroshiku onegaishimasu"
"ok, hari ini kau antarkan aku ke perusahaan rekamanku ya sekarang" pintaku pada Kei
kami segera berangkat menuju tempat tujuanku, saat di dalam mobil kami berdua diam tanpa berbicara apa-apa, aku jadi teringat dengan supir lamaku yang selalu mengajakku bicara di dalam mobil dan selalu membicarakan hal-hal yang membuatku tertawa sendiri. Kurasa Kei adalah orang yang dingin dan tidak banyak bicara. Hhh!!
Sesampainya di kantorku, aku segara mengurus berkas-berkas yang sudah satu minggu menumpuk di mejaku. Terkadang kalau begini aku jadi ingin sekali memiliki asisten yang bisa membantu ku mengerjakan berkas-berkas ini dan menyelesaikan masalah yang terjadi di perusahaan rekamanku ini.
karena sibuknya mempelajari berkas-berkas, aku sampai lupa dengan Kei yang sedari tadi berdiri di dekat pintu tanpa duduk
"Kei, kenapa kamu gak duduk?" tanyaku sambil menatap ke arah tumpukan kertas
"Yuri-sama kan tidak menyuruhku untuk duduk"
"jiaaah makhluk aneh,, yasudah, silahkan duduk, besok-besok kalo kau ikut ke sini lagi, langsung duduk saja, tidak usah menungguku menyuruhmu duduk"
"ya, baiklah" sahut Kei segera duduk di sofa dekat meja kerjaku
"aaahh,, yabaaaaii!!!" teriakku tiba-tiba
"ee,, doushite Yuri-sama?" tanya Kei sontak berdiri dari duduknya
"aku pusing membaca berkas yang satu ini, isi nya bahasa inggris semua, aku kan paling anti kalo baca teks bahasa inggris. huaaa, gimana dong ini?"
*gerutu-gerutu sendiri*
"boleh aku lihat berkasnya?" tanya Kei padaku
"ee? buat apa? kamu emang bisa baca tulisan yang gak jelas begini?" akupun balik bertanya padanya
"ya, aku agak sedikit bisa membaca dan mengartikan bacaan bahasa inggris, aku akan membantu Yuri-sama untuk mentranslate bacaan dalam berkas ini" jawab Kei sambil mengambil berkas bahasa inggris itu dari tanganku
"aah! yokatta na, akhirnya ada juga yang mau membantuku mentraslate ini"
"lha? emang biasa nya kalo ada berkas bahasa inggris kayak gini gak pernah Yuri-sama kerjain dong?"
"ah, itu, biasa nya aku menyewa jasa translate di internet buat translate berkas-berkas aneh itu, hohohoho"
*gubrak!!*
"mulai sekarang kalo ada bacaan bahasa inggris, aku bisa membantu Yuri-sama untuk mentranslatenya" ujar Kei padaku
Sekarang aku tau kalau Kei itu orang yang menyenangkan dan tidak membosankan, apalagi setelah dia mau membantuku mengerjakan berkas-berkas di kantorku. Iseng-iseng aku bertanya padanya tentang jenjang pendidikannya, ternyata oh ternyata, makhluk yang satu ini pernah kuliah di Todai, tapi berhenti di tengah jalan karena tidak sanggup membayar uang kuliahnya, meskipun ia sudah bekerja paruh waktu untuk menghasilkan uang itu. Aku sedikit iba dengannya, kalau saja aku bisa membayarkan uang kuliah untuknya.
"Kei-kun, kalau ada yang mau membayarkanmu uang kuliah, kamu mau gak?"
"mau sih, cuma aku sudah tidak minat untuk kuliah lagi, aku ingin membiayai hidup keluargaku"
"kamu sudah berkeluarga Kei-kun?"
"bukan, maksud ku, orangtua dan adikku yang masih kecil-kecil, seandainya ada orang yang mau membiayai kuliahku, akan lebih baik uang itu untuk membiayai sekolah adik-adikku saja"
"oh, kalau seandainya aku ingin membiayai kuliah adik-adikmu, apakah kau keberatan?" tanya ku pada Kei yang sedang metranslate berkas-berkas
"aku akan tanyakan dulu dengan orang tuaku ya" sahut Kei
"hmm, bagaimana kalau aku menemui keluargamu dan aku yang akan menjelaskan semuanya?"
"boleh saja, tapi besok saja ya kita kerumahku"
Akhirnya, kami sepakat untuk pergi ke rumah Kei pada hari minggu. Pada malam harinya Kento meleponku, dan dia ingin mengajakku belajar bersama di rumahnya Kento, tapi karena aku sudah membuat janji lebih dulu dengan Kei, jadi aku menolak ajakkan Kento. Tapi aku sedikit tidak enak dengan Kento karena menolak ajakkannya, sehingga aku memutuskan untuk mengajaknya ikut ke rumah Kei lalu sesudah itu aku baru mengerjakan tugas bersama dengan Kento.
-ASHITA-
'Tok..Tok..Tok..'
Seperti biasa Yuto-kun selalu membangunkanku untuk segera bersiap-siap, hari ini terasa lebih berbeda dari hari sebelumnya. Sekarang aku sudah memiliki pengawal pribadi baru yang bernama Kei yang jago mentranslate bacaan bahasa inggris, tapi nasibnya kurang beruntung. Hari ini aku akan bertamu kerumahnya bersama Kento, hari ini juga aku sengaja untuk menyuruhnya libur. Aku berangkat bersama Kento menggunakan bis, kemudian kami dengan cepat menemukan dimana rumah Kei berada. Di tengah perjalanan Kento sempat bertanya yang aneh-aneh padaku tentang Kei, tapi aku tidak menjawabnya karena menurutku hal itu tidak begitu penting untuk di jawab. Akhirnya kami sampai juga di rumah Kei, keadaan rumahnya memang sangat sederhana, ia memiliki 2 adik laki-laki dan 1 adik perempuan dan ia tinggal bersama ibunya, karena kedua orangtuanya bercerai 3 tahun lalu.
Ibunya langsung mempersilahkan aku dan Kento duduk di atas tatami, dan Kei menyuguhkan kocha pada kami berdua.
"jadi, apakah benar Yuri-chan ingin membiayai sekolah adik-adiknya Kei?" tanya ibu Kei memulai pembicaraan
"iya benar, aku ingin membantu keluarga anda, tapi apakah anda tidak keberatan dengan niatku ini?" akupun berbalik tanya pada ibu Kei
"kalau niat Yuri-chan tulus, saya senang menerima bantuan kamu" ujarnya
"baiklah, kalau begitu kita sepakat ya"
Setelah berandang kerumah Kei, Aku dan Kento pun segera menuju rumah Kento untuk mengerjakan tugas kuliah kami.
"Yu-chan, sebenarnya aku masih tidak mengerti dengan jalan pikiranmu" ujar Kento sambil berdiri menunggu bis datang
"aku hanya berniat baik membantu keluarga Kei" sahut ku
"kau kan baru kenal dengannya, kenapa langsung melakukan sesuatu yang baik seperti itu" ujar Kento ketus
"memang kenapa?, ini kan urusanku, kenapa kau bicara ketus seperti itu, lagipula Kei itu kan pengawal pribadiku, jadi sudah seharusnya aku baik dengan semua pengawal ku
"terserah kau saja lah, aku tidak akan bertanya macam-macam lagi dan kalau terjadi sesuatu aku tidak akan mau tau!" seru Kento kesal sambil berjalan meninggalkan ku sendiri di terminal
"heeeii Kento!! kau mau kemana?" aku pun meneriakinya dari arah terminal
"kau tidak perlu mengurusi diriku, urus saja pengawal baru mu itu!"
Kento berjalan semakin jauh dari pandanganku, sebenarnya ada apa dengan dirinya? apakah aku salah kalau ingin membantu orang? ini bukanlah sifat Kento yang biasanya.
Aku harus mencari tahu ada apa sebenarnya dengan Kento.....
to be continued
No comments:
Post a Comment
If you like my post and want to put my post, please write with "Credit or Source"