-Di dalam Mobil-
"hei, Maru, menurutmu yang mana Okazaki itu?" tanya yama-chan dengan berbisik di telinga Maru
"kalau menurutku yang gemuk itu, soalnya dari badannya aja udah keliatan dia suka makan pake duit haram.. hahahaha" sahut maru sambil tertawa
"iya, menurutku juga begitu, lagian aneh kan kalo yang kurus itu ternyata si Okazaki, tapi kira-kira pria yang satu lagi siapa ya?" tanya Yama-chan dalam hati
***********************************************************************************
YamaP sangat berhati-hati dalam menyetir mobil menuju rumah bersama para saudaranya dan juga Okazaki si lintah darat itu. Ia tidak mau kalau sampai para penjahat itu melukai para saudaranya walaupun mata dan tangan mereka diikat dengan erat. Suasana di dalam mobil pun sangat hening dan tidak ada satupun di antara mereka yang mengeluarkan sepatah dua patah kata.
Sesampainya mereka dirumah, Tanaka sudah terlihat menunggu mereka di depan pintu masuk, ia juga penasaran dengan sosok orang yang telah menghancurkan keluarga majikannya itu.
"selamat datang Tuan muda" sapa Tanaka pada kelima saudara itu sembari membukakan pintu mobil untuk mereka.
"bagaimana keadaan rumah?" tanya Ohno pada Tanaka
"Inoo-sama dan Ryu-sama belum pulang dari sekolah dan tempat kuliahnya" jawab Tanaka
"memangnya mereka kemana?" tanya YamaP tiba-tiba memotong pembicaraan Tanaka dan Ohno
"mereka bilang, mau mampir ke toko buku"
"oh, baiklah"
"sumimasen Nakamaru-sama, dua orang itu siapa?" Tanaka berbalik tanya
"oh, itu si lintah darat" tegas Nakamaru
"sepertinya melihat dari postur tubuhnya aku mengenal sosok pria kurus itu" bisik Tanaka pada Yama-chan yang lewat di sampingnya
"ee?? hontou ni?" Yama-chan pun terkejut mendengar pernyataan dari Tanaka
"un, hontou! aku merasa postur tubuh pria kurus itu mirip dengan postur tubuh ayah kalian" sahut Tanaka sambil berbisik pada Yama-chan
"ee?? hontou??? uso da yo!"
Setelah mendengar perkataan Tanaka, Yama segera memberi tahu Ohno kakak tertuanya untuk segera membuka penutup mata kedua pria itu. Yama-chan memang merasakan hal aneh sejak awal melihat pria kurus itu, seperti ada yang berbeda dengannya. Dia sama sekali tidak berontak ketika para yakuza itu menyeretnya keluar dari gudang, sementara pria gemuk yang satunya lagi selalu memberontak dan berteriak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas untuk di katakan.
Yama-chan mulai berpikir, kalau pria kurus itu memang benar ayahnya, tapi mengapa ayahnya melakukan hal itu dan ia juga tidak habis pikir kalau ayahnya tega meninggalkan semua anaknya hanya demi uang.
"baiklah! aku akan membuka penutup mata kalian, dan kami ingin tahu mengapa kalian melakukan hal ini pada keluargaku" tegas YamaP dan Ohno pada kedua pria itu
"cuiiih! aku tidak akan sudi jika menjawab semua pertanyaan kalian" pria gemuk itu terus mengoceh tidak karuan dan dengan tidak sopannya ia meludahi Akanishi-san
"hey kau! dasar kurang ajar!" teriak Nakamaru pada pria itu
"sudah-sudah, tidak apa-apa. sebaiknya kita segera menginterogasi mereka berdua" Akanishi-san mulai mendinginkan suasana di rumah itu
Sementara itu, Tanaka dan Yama-chan terus memperhatikan si pria kurus. Mereka berdua perlahan mulai mengerutkan alis dan mata mereka ketika Ohno membuka ikat mata si pria kurus.
Ternyata memang benar perkiraan Tanaka, pria itu adalah ayah dari ketujuh bersaudara. Di saat yang bersamaan Tanaka mendekati pria itu, ia hanya ingin memastikan apakah itu benar-benar majikannya atau bukan.
"tu...tu...tuan?" ujar Tanaka terbata-bata
"tuan katamu??!!" sahut kelima bersaudara itu terkejut
"iya, pria ini adalah ayah kalian, benarkan Akanishi-san?"
"i..i..iya, benar, tapi.."
"tapi apa?" tiba-tiba Ryu dan Inoo masuk kedalam rumah dan melihat keadaan dirumah mereka sedang tegang
"apa yang kau lakukan selama ini Nagano?" tanya Akanishi-san pada pria kurus itu yang tak lain adalah ayah dari ketujuh bersaudara itu
"a..a..aku" sebelum ia menyelesaikan perkataannya itu, si pria gemuk lintah darat itu memotong perkataannya
"dia adalah antekku! hahahahaha!!" pria itu tertawa tanpa henti, ia bahagia akan hal yang ia lakukan terhadap keluarga kaya itu
"dasar gila!"seru YamaP emosi
"apa benar kau adalah ayah kami???" tanya Ohno dengan nada sedikit kecewa
"iya, aku memang benar ayah kalian" tegas pria itu
"tapi, kenapa kau tega melakukan ini pada kami?" tanya Tegoshi
"ayah terpaksa"
"ayah katamu? kau menyebut dirimu seorang ayah?" sahut Inoo dengan raut wajah yang sudah dipenuhi dengan air mata
"Hey! Inoo, untuk apa kau meneteskan air mata berhargamu hanya untuk seorang laki-laki yang tidak mau bertanggung jawab dengan anaknya" teriak Nakamaru sambil menghampiri Inoo dan mengajaknya masuk kedalam kamar
Suasana di rumah itu kini mulai dipenuhi dengan amarah, tidak ada dari mereka bertujuh yang bisa berpikir jernih dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Mereka juga sudah menginterogasi si lintah darat Okazaki dan menelepon polisi agar memasukkannya kedalam penjara. Walaupun semua masalah Okazaki sudah selesai, tapi mereka masih tidak bisa menerima perlakuan ayah mereka yang memilih meninggalkan anak-anaknya dan malah menjadi antek dari si lintah darat itu hanya demi membayar hutang-hutang kekayaan pada Okazaki. Meskipun ayah mereka sudah meminta maaf ternyata maaf saja tidak cukup bagi mereka semua.
Pada akhirnya berkat usul dari Akanishi-san bahwa sang ayah harus membayar perbuatannya itu dengan menjual semua aset yang ada dirumah itu. Akanishi-san juga mengusulkan agar keluarga Ohno pindah ke Shizuoka untuk tinggal bersama Akanishi-san dan memulai hidup dari nol lagi bersama sang ayah tanpa harta yang melimpah ruah dan juga melupakan semua kejadian yang pernah dialami oleh ketujuh bersaudara itu. Tanaka si pelayan yang setia itu juga ikut bersama mereka untuk pindah ke Shizuoka. Setiap hari ia masih setia melayani kebutuhan yang diperlukan oleh keluarga itu, ia juga mempunyai pekerjaan sampingan selain menjadi pelayan, yaitu membantu Akanishi-san di kedai makanan milik Akanishi-san.
-The End-
No comments:
Post a Comment
If you like my post and want to put my post, please write with "Credit or Source"