Continued....
(flash back)
"a..a...ano..,, aku adalah Akanishi Jin" ujar pelayan itu
"NANI???" teriak kelima bersaudara itu
************************************************************************
Setelah mendapat penjelasan dari Ohno apa yang sekarang mereka hadapi, akhirnya tuan Akanishi mengusulkan untuk membicarakan hal ini di rumah nya. Mereka menuuju rumah tuan Akanishi sekitar 15 menit dari restoran tempat mereka datangi tadi.
Sesampainya di rumah Akanishi-san, mereka dipersilahkan duduk di sebuar ruang tamu yang beralaskan tatami itu, sementara Akanishi-san menyuguhkan masing-masing secangkir ocha kepada kelima bersaudara itu.
"okeh,, sebaiknya aku langsung to the point aja deh" ucap ohno memecah keheningan di ruang itu
"iya, silahkan, sebenarnya ada apa kalian mencari saya" ujar Akanishi-san dengan tenang
"sebenarnya, kami sedang dalam kesulitan hutang yang di akibatkan oleh ayah kami, dan kami ingin sekali meminta bantuan anda"
"hmm, apa yang bisa saya bantu? saya memang mengenal ayah kalian dengan baik karena kami pernah sahabatan waktu masih duduk di bangku SMA"
"lalu? berarti kau tahu dimana ayah kami berada kan?" ucap Inoo sambil meletakkan ocha yang ia minum
"sebenarnya, waktu 15 tahun yang lalu, ayah kalian pernah menitip kan uang yang banyak padaku tetapi ia tidak mengatakan apa yang terjadi sebenarnya"
"kemudian, apakah kau menerima uang itu?" tanya Nakamaru
"tentu saja tidak, aku tidak akan menerima uang tanpa alasan yang jelas, lagipula aku tidak tahu darimana ayah kalian mendapatkan uang sebanyak itu" jawab Akanishi-san sambil duduk terdiam di alas tatami
"apakah kau juga mengenal Tanaka-san?" Nakamaru bertanya lagi kepada Akanishi-san
"iya, aku juga mengenalnya, ia termasuk pelayan yang sangat setia pada keluarga kalian, dia juga sangat sederhana, memang kenapa?" tanya si Akanishi-san
"tidak apa-apa, habisnya, dia yang menyuruh kami untuk menemui mu" ujar Nakamaru
"hmmm.. aku baru ingat, bahwa ayah kalian menitip kan sebuah surat padaku, tunggu sebentar ya akan ku ambilkan" ucap Akanishi-san sambil berdiri dari ruang tamu beralaskan tatami itu.
(10 menit kemudian....)
"nah, ini dia surat yang ayah kalian titipkan, memang agak sedikit usang karena sudah 14 tahun lamanya"
"ohno, sebaiknya kau membacakan isi surat itu kepada kami" pinta Yama-chan pada niichan nya itu
Kemudian Ohno pun membuka surat yang usang itu dengan perlahan dan ia pun mulai membaca nya. Isi surat itu lumayan lebih singkat dari isi surat sebelumnya. Di dalam isi surat itu, ayah mereka meminta ketujuh bersaudara itu membayarkan hutang-hutang ayahnya kepada sang lintah darat. Ia menyebutkan bahwa lintah darat itu bertempat tinggal di Shizuoka, kota dimana Akanishi-san pun tinggal. Ayah mereka menyuruh mereka mencari lintah darat itu bersama dengan Akanishi-san, kalau mereka bertemu dengan lintah darat itu, mereka harus segera mungkin menyerahkan uang yang diberikan ayahnya kepada Akanishi-san. Di baris terakhir surat itu, ayah mereka menyebutkan nama lintah darat itu, yaitu Okazaki Yuya.
"hadeeehh,, sekarang kita harus bagaimana? tidak semudah itu kan mencari lintah darat yang bernama Okazaki itu" ketus YamaP
"aku akan membantu kalian semua untuk menemukan orang itu, aku kan punya lumayan banyak kenalan Yakuza, nanti aku akan meminta bantuan mereka untuk mencari Okazaki" ucap Akanishi-san mencairkan suasana yang memanas
"lalu, kapan kita bisa mulai mencarinya, sementara hari sudah semakin gelap" tanya Yama-chan
"sebaiknya, hari ini kalian beristirahat saja dulu, besok kita semua akan menemui yakuza kenalan ku itu" ujar Akanishi-san
"jadi pada inti nya, kita mulai bergerak menjalankan misi nya besok?"
"yuup, betul sekali" tegas Akanishi-san
"okeehh, kalau begitu kami pamit dulu ya, besok pagi kami akan kembali" ucap Ohno sambil berpamitan kepada Akanishi-san
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Keesokan hari nya)
"yoshh!! hari ini kita akan menjalani misi" seru Yama-chan senang
"minna,, aku boleh ikut gak? aku bosan nih di penginapan cuma berdua doang sama Tegoshi" ujar Ryu
"kamu yakin mau ikut? kamu sudah agak sehatan?" YamaP balik bertanya
"iya, aku udah lumayan sehat, aku males berduaan mulu sama Tegoshi, mana dia nonton dorama mulu lagi, udah tau adiknya lagi sakit" ucap Ryu sedikit kesal
"Apa?? *sambil mentung Ryu pake gagang panci*, wajar lah kalo aku nonton dorama, kemaren kan acara dorama kesayangan ku" ucap Tegoshi
"ya, tapi gak sampe gitu juga kaliii, kamu kan cowo, kenapa demen banget sih nonton dorama yang gak jelas" ledek Ryu
"heeeeiii,,, awaaaas ya kaaaauu"
*sambil ngejar-ngejar Ryu*
"huuufftt,, dasar mereka berdua, masih saja bertindak kekanakan, padahal sedang ada misi penting nih" ujar YamaP sambil berjalan keluar penginapan
"hei YamaP, kamu mau kemana?" teriak Nakamaru
"aku mau langsung ke mobil saja, pusing ngeliatin Ryu sama Tego"jawab YamaP
Setelah 30 menit bersiap-siap dengan membawa perbekalan yang di masak oleh Tegoshi, para niichan Ryu memutuskan mengajaknya hari ini, mereka iba karena Ryu seandainya ia tidak ikut menjalankan misi ini.
Mereka pun tiba di tempat tinggal Akanishi-san, dari kejauhan mereka sudah melihat sesosok orang tua yang berdiri di depan rumah sambil melambaikan tangannya ke arah mereka. Mobil sewaan itu semakin mendekati rumah Akanishi-san, dan ternyata yang berdiri di sana adalah Akanishi-san yang sudah siap mengantarkan mereka kepada yakuza kenalannya, langsung saja mereka berhenti di depan rumah Akanishi-san dan langsung menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Dengan segera mobil yang mereka tumpangi melesat jauh dari pandangan.
(di dalam mobil)
"Akanishi-san, tolong tunjukkan arah yang harus kita tuju" pinta YamaP sang sopir
"baiklah!" seru Akanishi-san
Perjalanan menuju tempat dimana yakuza itu berada lumayan jauh, menempuh waktu sekitar 1 jam. Akhirnya, mereka sampai juga di tempat para yakuza itu. Wilayah itu sungguh menyeramkan, gelap dan suram. Orang-orang yang tinggal di daerah itu sangat menyeramkan, banyak yang memegang pedang samurai, pistol dan senjata tajam lainnya. Ketujuh bersaudara itu sangat ketakutan menghadapi situasi yang menyeramkan itu tetapi Akanishi-san berhasil membuat mereka tidak panik dan menyeruh mereka berjalan tepat di belakangnya.
Sesampainya di tempat tinggal yakuza kenalan Akanishi-san itu, mereka di sambut ramah pada anak buah dan para perempuan-perempuan cantik berpakaian kimono. Mereka di persilahkan masuk dan disuguhkan ocha oleh seorang geisha cantik.
Tap...tap....tap...tap...
suara langkah kaki pun terdengar, seorang pria tinggi besar nan gagah menghampiri Akanishi-san dan ketujuh bersaudara itu. Lalu pria itu duduk bersila di hadapan mereka berdelapan. Kemudian, Akanishi-san memperkenalkan ketujuh bersaudara itu dan dengan segera mungkin ia menceritakan masalah yang di hadapi ketujuh bersaudara itu. Akanishi-san meminta pria itu dan anak buah nya mencarikan orang yang bernama Okazaki sang lintah darat itu. Ia juga meminta para yakuza itu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ayah ketujuh bersaudara itu.
Lumayan cukup lama untuk meminta nya melakukan hal tersebut walaupun Akanishi-san mengenal dekat pria yakuza itu. Dengan terus meyakini pria itu, akhirnya pria bertubuh gagah itu setuju dengan permintaan mereka.
"kami sangat mengandalkan pertolongan mu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi" ucap Ohno dan saudaranya sambil menunjukkan sikap ojigi kepada pria itu
"baiklah, aku akan memnbantu kalian, tetapi kalian harus membayar sesuai yang kami minta" ujar Pria yakuza itu
"okeh, kami akan menuruti permintaan kau" tegas Akanishi-san
"kami akan mencari tahu besok"
"baiklah, tapi kira-kira sampai kapan ya?" tanya Tegoshi
"kami akan mengerjakan perintah kalian secepat mungkin dan kalau sudah mendapatkan info tentang orang itu, kami akan mengabari Akanishi-san, jadi kami harap kalian bersabar ya" jelas pria yakuza itu
"yasudah, kalau begitu kami pamit dulu ya, terimakasih kalian sudah mau membantu kami" ucap Akanishi
"ia, sama-sama"
Akhirnya, mereka berhasil meminta bantuan yakuza itu, mereka juga sangat berharap bahwa yakuza itu dapat menemukan Okazaki si lintah darat itu dan dengan segera mungkin membayarkan hutang-hutang yang di bebankan oleh ayah mereka.
to be continued......
No comments:
Post a Comment
If you like my post and want to put my post, please write with "Credit or Source"