Cerita sebelumnya....
Ketujuh bersaudara itu menemui yakuza kenalan Akanishi-san, yakuza itu setuju untuk membantu mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi sekarang tetapi dengan bayaran sesuai permintaan si yakuza.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
"sudah 3 minggu belum ada informasi juga mengenai keberadaan si lintah darat itu" ucap inoo sambil duduk-duduk di teras rumah
"iya, benar, akanishi-san juga belum menelepon kita" sahut YamaP
"huuffftttt,, kapan ya mereka mengabarkan?" mereka berdua menghela nafas
"heiii,, heiii,, kalian jangan murung gitu dong, kita percayakan saja dengan tuan yakuza dan akanishi-san, daripada kalian melamun, mending kalian cobain kue buatan ku yang baru selesai ku panggang" sahut Tegoshi
"ohh, kamu emang bikin kue apa?" tanya inoo
"biasa lah, kue strawberry campur vanilla"
"waaaahh, pasti enak. ayo inoo kita ke meja makan, panggil juga niichan dan itoutou yang lainnya" ujar YamaP sambil berdiri menuju meja makan"
"siip niichan"
kriiing...kriiing...kriiing...
suara telepon terdengar beberapa kali
"Tanaka-san, tolong angkat telepon nya ya!" seru inoo menyuruh Tanaka
dengan secepat kilat, Tanaka-san pun mengangkat telepon nya.
"moshi..moshi.. Tanaka-san desu, dare ga?" ucap Tanaka
Tanaka-san cukup lama berbicara di telepon, sementara ketujuh bersaudara itu sedang sibuk makan kue buatan Tegoshi di meja makan.
"uwaaa,, oishiiiiiiii" ucap Ryu sambil memakan kue nya
"un,, hontou ni oishii desu, kamu memang jouzu ya niichan dalam hal memasak" puji Yama
"haa, hontou ni arigatou gozaimasu Yamachan"
"eeehh, kata siapa kue nya enak, aku gak suka tuh kue strawberry apa lagi di campur sama vanilla, hueeek, mau muntah saya nya" ledek Nakamaru sambil terus memakan kue nya.
"aiisshh,, kau memang BAKA! kalo gak enak kenapa masih terus di makan tuh kue??"sahut Ohno
"hahahaha.. aku kan cuma bercanda"
"maaf tuan muda" ucap Tanaka-san memotong pembicaraan mereka.
"ya, ada apa tanaka?" tanya Ohno
"yang tadi menelepon adalah Akanishi-san, dia bilang para yakuza itu sudah menemukan dimana lintah darat itu"
"apa? waah, itu berita baik, lalu apa lagi yang Akanishi-san sampaikan?"
"dia bilang, kalian harus segera kembali ke Shizuoka untuk bertemu para yakuza dan langsung menca lintah darat itu"
"hmmm... baiklah, besok kami akan segera berangkat" ujar Ohno
"tapi..tapi.."
"tapi apa inoo?"
"besok aku ada tugas presentasi, jadi ini sangat penting buat hidup mati ku, bolehkah aku tidak ikut?"
"yasudahlah, lebih baik kami berenam saja yang berangkat"
"ano.. Ohno niichan, aku boleh tidak ikut juga gak? soalnya aku tidak ingin menyusahkan kalian lagi kalo-kalo aku muntah atau sakit" pinta Ryu
"oke lah, kalian berdua di rumah saja dengan Tanaka"
(Keesokan pagi nya)
"minna, udah siap kah kalian?" tanya Ohno
"Yoooosssshhh!! kami sudah siap"
"okeehh,, ima wa shizuoka e ikimasho!"seru Ohno pada saudaranya
Ketujuh bersaudara itu berangkat pagi sekali agar bisa tiba di Shizuoka tidak terlalu siang, sebelum berangkat, Tanaka memberikan bekal untuk diperjalanan.
Setibanya mereka di Shizuoka, mereka bergegas menuju rumah Akanishi-san dan langsung bertemu dengan para yakuza yang 3 minggu lalu mereka temui.
Dengan sesegera mungkin, mereka langsung menuju ke tempat para yakuza itu.
"hei, Akanishi-san, memang kemarin si bapak-bapak yakuza itu gimana ngomong nya ke kamu?" tanya Nakamaru
"kemarin ia bilang, sudah menemukan dimana markas si lintah darat itu, lalu ia langsung meminta ku memanggil kalian ke Shizuoka, katanya sih para yakuza itu mau membantu kita lebih jauh lagi" jawab Akanishi-san
"lho? kenapa tiba-tiba mereka ingin membantu kita? ada angin apa? bahorok? atau puting beliung?" tanya Yamachan sambil bercanda
"ternyata, si lintah darat Okazaki itu, musuh bebuyutan tuan yakuza yang kemarin, jadi ia juga ingin membalas dendam"
"owaalaaahh, masih zaman aja ya musuh bebuyutan, ckckckck" sahut YamaP sambil memakan onigiri nya
"yaudah, mending kita pikirkan gimana cara menjebak si Okazaki itu, dan gak mungkin kalo hari ini kita serang dia secara tiba-tiba" ujar Ohno
"tenang saja, para yakuza itu sudah memikirkan bagaimana cara menyerang si Okazaki itu, lagipula kemarin dia bilang sudah menyusun rencana dari satu tahun lalu untuk membalas si Okazaki itu"
"waaahh,, kita beruntung juga ya minta bantuan sama bapak-bapak yakuza itu, yang ternyata juga musuh bebuyutan Okazaki" seru YamaP dengan memasang tampang ceria
"Ciiiiit" suara mobil yang mereka kendarai berhenti tepat di depan daerah yakuza itu, mereka segera menyambangi rumah sang yakuza itu, kini mereka tidak ketakutan lagi berjalan di daerah para yakuza yang menyeramkan itu. Seperti biasa, mereka di antar oleh para pengawal yakuza itu dan di sambut oleh seorang geisha yang kemarin menyambut mereka juga.
"tsuwatte kudasai" ujar si geisha itu
"hai!! arigatou"
Seorang yakuza gagah itu memasuki ruang tamu dan langsung duduk di hadapan mereka. Yakuza itu diam sejenak, dan mulai membuka mulutnya untuk bicara.
"hmmm, baiklah, sebaiknya kita mulai bergerak besok" ujar sang Yakuza itu
"lalu, apa yang harus kami lakukan?"
"kalian harus membantu kami untuk menyandera si Okazaki itu, dan kami akan mengurus anak buah nya"
"tapi bagaimana caranya?" tanya Ohno
" ketika sampai di sana kalian menyelinap saja, dan langusung bawa si Okazaki ke gudang yang sudah kami persiapkan"
"mmm... baiklah, setelah di sandera kami akan meminta penjelasan dari nya dan akan segera kami lunasi hutang-hutang tou-chan"
"un, betul, aku sudah tidak sabar untuk bertemunya besok dan menghajarnya karena sudah menyusahkan kami semua" ucap YamaP kesal
-(Keesokan Harinya)-
"Akanishi-san kemana ya? kok dia belum keluar dari rumah nya?" tanya Yamachan sambil celingak-celinguk dari dalam mobil
"kita tunggu saja sebentar lagi, mungkin dia sedang mempersiapkan sesuatu" jawab Maru
"hhh!! ini sudah 15 menit sejak kita sampai di sini, apa sebaiknya aku samperin kerumahnya ya?" ujar Yamchan lagi tidak sabar
"aaa!! are, Akanishi-san"
"chotto matte, dia bawa apa tuh? kok pake gembolan segala, udah kayak pengen pulang kampung" Tegoshi melihat dengan tatapan heran
"coba nanti kita tanya aja"
'Cekleek' suara pintu mobil terbuka pun terdengar
"aahh, minna, sumimasen deshita, ore wa okureta" ujar Akanishi-san sambil masuk ke dalam mobil
"daijoubu Akanishi-san, kita harus hayaku"
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Secepat mungkin YamaP menyetir mobil itu agar tidak telat menuju tempat yakuza itu, sesampainya di sana, terlihat sesosok pria bertubuh gagah sedang berdiri di depan rumahnya, dan di dekatnya banyak pengawal yang iktu berdiri bersamanya.
Kelima bersaudara itu beserta Akanishi-san turun dari mobil dan menyambangi yakuza itu, dan membicarakan rencana yang akan mereka jalankan pada hari itu. Sesudah itu para yakuza itu masuk kedalam mobil menuju ketempat Okazaki sang lintah darat itu berada, Akanishi-san dan kelima bersaudara itu mengikuti mereka dari belakang, dengan harapan semua rencana yang telah disusun oleh para yakuza itu berhasil.
Kira-kira 15 menit kemudian mereka semua tiba di sebuah tempat yang mewah dan megah, lebih mewah dari rumah mereka yang sudah seperti istana bagi mereka. Yakuza-yakuza itu turun dengan membawa pisau dan pistol yang disangkutkan di samping kantongnya
"waah, sugooiiii,,,, mereka terlihat seperti polisi saja" ujar Yama-chan tiba-tiba
"apaan yang keliatan kayak polisi sih? mereka tuh lebih mirip kayak detektif tau"
'tok..tok..tok..' tiba-tiba saja pengawal yakuza itu mengetuk kaca jendela mobil mereka, Maru pun segera membukanya
"ada apa?" tanya Maru
"kata bos kami, kalian harus tunggu di sini dan kalau kami membawakan kalian seseorang, salah satu dari kalian harus cepat keluar dari mobil dan masukkan mereka kedalam mobil kalian"
"lho? bukannya kemarin kalian menyuruh kami juga ikut masuk dengan cara mengendap-endap?" tanya Maru kembali
"bos kami takut kalian terluka dan terjadi sesuatu, jadi ia memutuskan untuk tidak menyusahkan kalian" ujar nya kembali
"baiklah, kami akan menunggu disini"
beberapa menit kemudian, mereka masih menuggu dan menuggu tapi belum ada pengawal yakuza itu yang muncul di ambang pintu.
Keresahan menghantui mereka semua terutama Akanishi-san yang sangat berharap bahwa Okazaki itu dapat di tangkap oleh para yakuza itu karena sudah menyusahkan anak sahabatnya, yang rela pulang pergi ke Shizuoka untuk melunasi utang-utang ayahnya.
Kerena menunggu cukup lama, Yama-chan dan Tegoshi tertidur pulas sampai sulit untuk dibangunkan.
tiba-tiba seorang pria berkacamata hitam alias pengawal yakuza itu muncul sambil menyeret-nyeret dua orang pria, yang satu gemuk dan satu lagi lumayan kurus.
"hei!!! Yama-chan!!, Tegoshi!!, ayo bangun!!! para yakuza itu sudah berhasil menangkap lintah darat itu tuh" teriak Ohno pake toa-toa
"uaaaa, iya-iya kami bangun, aduuh, lagian kenapa nangkep nya lama banget sih sampe aku ketiduran" ujar Yama-chan sambil ngucek-ngucek matanya.
YamaP, Ohno, dan Akanishi-san segera keluar dari mobil dan membawa kedua pria yang matanya tertutup kain ke dalam mobil mereka. Salah satu pengawal yakuza itu ikut di dalam mobil mereka untuk berjaga-jaga kalau salah satu tawanan mereka berontak. Sebelum mereka membawa tawanan itu ke sebuah gudang, Ohno dan saudaranya menyempatkan untuk berterimakasih kepada para yakuza dan pengawalnya.
"kami semua sangat berterimakasih karena kalian mau membantu kami" Ujar Ohno sambil membungkukkan badannya 90 derajat disusul dengan para saudaranya
"tidak usah sungkan, Okazaki itu kan juga musuh kami" ucap yakuza itu dan balas membungkuk juga
"kami akan serahkan bayaran sesuai dengan yang kau minta" ujar Ohno sambil mengeluarkan segepok uang
"arigatou gozaimashita"
"hai! doitashimashite"
Setelah menyerahkan uang itu, mereka kembali masuk kedalam mobil dan mengikuti para yakuza yang akan menunjukkan di mana gudang itu berada
-Di dalam Mobil-
"hei, Maru, menurutmu yang mana Okazaki itu?" tanya yama-chan dengan berbisik di telinga Maru
"kalau menurutku yang gemuk itu, soalnya dari badannya aja udah keliatan dia suka makan pake duit haram.. hahahaha" sahut maru sambil tertawa
"iya, menurutku juga begitu, lagian aneh kan kalo yang kurus itu ternyata si Okazaki, tapi kira-kira pria yang satu lagi siapa ya?" tanya Yama-chan dalam hati
To be continued
No comments:
Post a Comment
If you like my post and want to put my post, please write with "Credit or Source"